Cara Analisis Fundamental Saham – Tahap 1

Artikel ini akan membahas mengenai cara analisis fundamental saham tahap satu, ada tahap dua pastinya. Yuk simak baik-baik.

Apa itu Analisis Fundamental? 

Analisis fundamental adalah analisis yang dipakai dalam memilih saham dengan menggunakan fundamental perusahaan, perekonomian negara, dan rasio-rasio keuangan dalam penggunaannya. Analisis fundamental tidaklah sulit seperti yang dibayangkan dan juga tidak semudah yang dipikirkan. Analisis fundamental memerlukan kesabaran dan kecermatan dalam praktiknya.

Jika analisis teknikal kita memerlukan kesabaran dalam memperhatikan grafik, berbeda dengan analisis fundamental yang memerlukan kecermatan dalam menganalisis laporan keuangan sebuah emiten. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan terbuka kita analisis dan kita ambil poin-poin yang diperlukan untuk menganalisis.

Laporan keuangan perusahaan dapat kita peroleh di laman resmi Bursa Efek Indonesia di www.idx.co.id. Salah satu tokoh fundamentalis yang namanya sudah terkenal yaitu Warren Buffet. Beliau selalu menggunakan analisis dalam memilih saham yang akan dibeli. Yuk, langsung aja kita lihat gimana cara analisis fundamental hehehe 😀

Cara Analisis Fundamental Saham

Pertama, analisis yang kita perhatikan adalah EPS dan PER

EPS ( Earnings Per Share ) atau dalam bahasa Indonesia disebut laba per lembar saham, adalah rasio dari laba suatu perusahaan terhadap setiap lembar saham yang beredar di masyarakat. Rumus EPS merupakan rumus pembagian sederhana :

EPS = laba bersih / rata-rata tertimbang saham yang beredar

Laba bersih : laba rugi sebelum pajak – beban pajak penghasilan

EPS menjadi salah satu poin penting dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan. Jika EPS perusahaan mengalami kenaikan yang baik di setiap tahunnya, hal ini menandakan perusahaan terus berkembang dan bertumbuh.

Kemudian, rasio yang tidak kalah penting adalah PER. PER ( Price Earning Ratio) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan, di mana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut selama setahun. Rumus PER sangatlah sederhana, yaitu :

PER = harga saham sekarang / EPS terakhir

Dalam memilih emiten, pilihlah emiten dengan PER yang kecil. Misal saham X harga 1000, saham Y 500. Tapi PER emiten X ternyata 10x sementara PER emiten Y 15x maka secara fundamental, saham X lebih murah daripada saham Y. INGAT! Agar kita bisa menentukan sebuah harga saham murah atau mahal maka kita perlu MEMBANDINGKAN DENGAN EMITEN SEJENIS. Maksud sejenis di sini ialah yang sama sektornya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *