Pastikan terlebih dahulu profil risiko diri sendiri sebelum memulai berinvestasi agar dapat menyesuaikan jenis atau produk investasi yang kita pilih. Kalau kita masuk pasar modal sebelum mengenal profil risiko, ibarat kita sedang berkendara menggunakan kendaraan dengan transmisi manual. Mau memilih gigi berapa yang akan digunakan menyesuaikan dengan karakter berkendara kita. Ada yang suka santai, rada ngebut, atau bahkan kebut-kebutan.

Apa Itu Profil Risiko Investasi?

Secara harfiah yang berasal dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), profil risiko dapat berarti “akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan”.

Buka Rekening Saham Online: https://kelassaham.com/open-account/

Dunia investasi seringkali mengunakan prinsip high risk, high return terlebih untuk produk investasi saham. Artinya keuntungan yang tinggi biasanya diikuti dengan risiko yang tinggi juga. Sayangnya prinsip ini belum dipahami sepenuhnya oleh calon investor atau investor pemula, karena terlalu fokus dengan high return sehingga kadang melupakan high risk.

Gampangnya seperti ini, profil risiko menggambarkan seberapa sanggupnya kita saat harus menghadapi risiko yang terjadi dalam investasi. Investasi itu tidak seperti jalan tol yang mulus dan lurus begitu saja, akan tetapi seperti sedang berkendara di perbukitan atau jalan ramai. Tentu banyak risiko yang harus kita hadapi. Pertanyaannya adalah seberapa sanggup kita dapat menanggung risiko tersebut?

Mengenal Profil Risiko Itu Penting!

Terdapat berbagai macam jenis produk investasi yang dapat kita pilih sesuai dengan profil risiko masing-masing. Masing-masing produk investasi memiliki karakter dan risiko yang berbeda. Ada yang cukup aman karena sudah dijamin oleh pemerintah (contoh: ORI) dan ada juga yang rentan terhadap fluktuasi. Jika kita tidak mengetahui dan memahami profil risiko diri sendiri dan memilih produk investasi yang kurang tepat atau bahkan salah, kemungkinan kita akan stres dan takut untuk berinvestasi lagi.

3 Jenis Profil Risiko Investasi

Konservatif

Cenderung memilih investasi yang sangat aman dan hasil yang sudah dapat diprediksi sebelumnya. Toleransi risiko investasi yang tipis, sehingga mudah panik, bingung, dan tidak menyukai risiko. Biasanya investor tipe ini ketika kehilangan uang atau modalnya yang disebabkan risiko investasi dapat menjadi mimpi buruk baginya. Investor pemula disarankan menjadi tipe ini terlebih dahulu agar dapat berhati-hati dalam berinvestasi. Belajar dengan pelan-pelan namun pasti. Jika kamu tipe konservatif, pilihlah produk investasi yang aman, namun imbal hasilnya juga rendah.

Moderat

Cenderung lebih berani mengambil risiko besar, namun tetap berhati-hati dalam memilih produk investasi. Meskipun kamu berani mengambil risiko tapi jangan asal berani saja, tetap harus mempertimbangkan tingkat risiko yang ada. Biasanya investor tipe ini sudah dapat menerima kerugian dan siap bertanggung jawab atas keputusannya sendiri. Sehingga sudah mulai paham apa yang harus dilakukan dalam investasi.Kamu dapat melakukan diversifikasi pada beberapa produk investasi.

Agresif

Cenderung berani mengambil risiko yang lebih tinggi sehingga berani menempatkan sebagian besar dananya pada produk investasi high risk high return. Biasanya investor tipe ini sangat menerima risiko yang terjadi dalam investasi. Fluktuasi harga yang terjadi akan membuat adrenalinnya berpacu dengan kencang. Profil risiko ini memiliki tujuan investasi jangka panjang dan memiliki alokasi dana khusus untuk berinvestasi.

Halaman Selanjutnya: Persentase Modal Untuk Jenis-Jenis Profil Risiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *